BERDIRI SENDIRIAN DI ATAS GUNUNG, Inilah 8 Tempat Ibadah Paling Menantang di Dunia!

Di seluruh dunia, terdapat berbagai tempat ibadah yang tidak hanya memiliki nilai spiritual yang tinggi, tetapi juga terletak di lokasi-lokasi yang ekstrem dan menantang. Dari kuil yang berada di puncak gunung hingga gereja yang terukir dalam tebing batu, berikut adalah delapan tempat ibadah paling ekstrem yang menarik perhatian para peziarah dan pengunjung.

Pertama, Gereja Abune Yemata Guh yang terletak di pegunungan Tigray, Ethiopia. Dikenal sebagai salah satu tempat ibadah paling ekstrem, gereja ini berada di puncak tebing curam dengan akses yang sangat sulit. Para peziarah harus mendaki tebing batu vertikal setinggi 200 meter tanpa alat keselamatan modern. Meskipun berisiko, banyak orang Ethiopia yang melakukan perjalanan ke gereja ini untuk melaksanakan ritual keagamaan seperti pembaptisan dan pernikahan.

Selanjutnya, di puncak gunung di Injiang Guizo, China, terdapat sebuah kuil yang telah berdiri sejak era Dinasti Ming. Untuk mencapainya, pengunjung harus menaiki tangga yang curam dan melewati jalan setapak yang menantang. Uniknya, kuil ini dihuni oleh seorang wanita berusia 80 tahun yang telah menjaga tempat suci tersebut selama 17 tahun.

Gereja Katsi Pilar di Georgia juga menampilkan tantangan tersendiri. Terletak di pilar batu kapur setinggi 40 meter, gereja kecil di puncaknya hanya dapat dijangkau melalui tangga besi yang sangat curam. Sejak tahun 1990, seorang biarawan bernama Maksim Kaftaradze tinggal di puncak pilar ini, menjalani kehidupan soliter.

Di Prancis, terdapat gereja yang terletak di puncak formasi batuan vulkanik setinggi 85 meter, yang menuntut pengunjung untuk menaiki 268 anak tangga yang terukir di batu. Gereja ini dibangun pada tahun 962 dan dihormati sebagai tempat perlindungan spiritual, menarik banyak peziarah dan wisatawan.

Biara Puktal merupakan kompleks biara terpencil di lembah Lungnak, Zanskar, India. Terletak pada ketinggian sekitar 3.900 meter di atas permukaan laut, biara ini terpahat di dalam tebing batu. Aksesnya sangat sulit, memerlukan perjalanan panjang melalui jalur sempit di Pegunungan Himalaya. Didirikan oleh para biksu Buddha pada abad ke-12, biara ini juga berfungsi sebagai pusat pembelajaran.

Selanjutnya, Biara Sumela di Turki dibangun di tebing curam pada ketinggian 1.200 meter. Meskipun kini ada jalur yang lebih mudah diakses, di masa lalu, biara ini hanya dapat dicapai dengan cara yang berbahaya. Didirikan pada tahun 386, biara ini memiliki arsitektur yang unik dengan bagian-bagian yang seolah menggantung di udara.

Kapel Las Lajas di dekat Ipiales, Colombia, dikenal karena lokasinya yang menakjubkan di dalam ngarai yang curam. Kapel ini, yang dibangun di atas jembatan yang melintasi sungai Guaitara, dianggap suci oleh umat Katolik karena legenda penampakan Bunda Maria. Pengunjung harus menuruni ratusan anak tangga untuk mencapainya.

Terakhir, Gereja Lalibela di Ethiopia, yang dipahat langsung dari batu vulkanik, menjadi salah satu keajaiban arsitektur. Dibangun pada abad ke-12 dan ke-13, kompleks ini terdiri dari 11 gereja yang dipahat dengan teknik yang sangat canggih untuk zamannya. Gereja yang paling terkenal adalah Gereja Saint George, yang berbentuk salib dan menunjukkan keahlian luar biasa dalam teknik pahat batu.

Tempat-tempat ibadah ini tidak hanya menjadi destinasi spiritual, tetapi juga menawarkan tantangan fisik yang luar biasa bagi para peziarah dan pengunjung. Keberanian untuk menjelajahi lokasi-lokasi ini mencerminkan dedikasi dan imannya kepada sesuatu yang lebih besar.

Related Posts