7 Tradisi Pemakaman PALING UNIK dari Berbagai Negara!

Dalam sebuah penemuan mengejutkan, tradisi pemakaman paling unik dan ekstrem dari berbagai negara kini terungkap, menunjukkan bagaimana budaya dan kepercayaan dapat membentuk cara manusia menghormati yang telah tiada. Dari pemakaman langit di Tibet hingga ritual mumi di Filipina, setiap tradisi ini menyimpan makna mendalam dan cara pandang yang berbeda terhadap kehidupan dan kematian.

Di Dataran Tinggi Tibet, tradisi pemakaman langit menjadi sorotan. Di sini, tubuh yang telah meninggal tidak dikubur atau dibakar, melainkan diletakkan di puncak bukit dan dibiarkan dimakan oleh burung nasar. Proses ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan, meyakini bahwa jiwa telah meninggalkan jasad. Ini bukan sekadar ritual, tetapi juga pengakuan bahwa tubuh hanyalah wadah sementara.

Sementara itu, di Sulawesi Selatan, masyarakat Toraja memiliki cara yang tak kalah unik. Jenazah bayi yang meninggal sebelum tumbuh gigi disemayamkan di dalam batang pohon hidup. Tradisi ini melambangkan hubungan kuat antara manusia dan alam, di mana pohon besar yang disebut Tara menjadi tempat peristirahatan terakhir bayi yang dianggap masih suci.

Di Bali, Desa Trunyan mempertahankan tradisi pemakaman terbuka yang mengejutkan. Jenazah diletakkan di dalam kurungan bambu tanpa dikubur atau dibakar, namun tidak menimbulkan bau busuk berkat aroma pohon tarumyan yang mengelilinginya. Ritual ini hanya diperuntukkan bagi mereka yang meninggal secara alami dan sudah menikah, menunjukkan penghormatan yang mendalam terhadap yang telah tiada.

Di Asia, tradisi pemakaman gantung oleh suku Bodi Cina dan suku Igorot di Filipina memperlihatkan keyakinan bahwa semakin tinggi peti diletakkan, semakin dekat roh dengan leluhur. Proses ini melibatkan ritual kolektif, meskipun kini banyak lokasi pemakaman gantung yang tidak lagi digunakan karena alasan keselamatan.

Sungai Gangga di India menjadi tempat suci bagi banyak orang, di mana jenazah dihanyutkan ke aliran sungai setelah proses kremasi. Bagi masyarakat Hindu, ini adalah cara untuk membebaskan jiwa dari siklus reinkarnasi, menjadikan sungai ini sebagai tempat peristirahatan terakhir yang sakral.

Di hutan Amazon, suku Yanomami memiliki tradisi ekstrem di mana jasad dibakar dan abunya dimakan oleh keluarga yang ditinggalkan. Bagi mereka, kematian bukanlah akhir, melainkan proses penyatuan kembali dengan keluarga.

Terakhir, di Filipina, suku Ifugao menjalankan tradisi mumi api, di mana tubuh yang telah meninggal diasapi dan disimpan di gua batu. Proses ini menghasilkan mumi yang tetap utuh selama ratusan tahun, menunjukkan penghormatan terhadap leluhur yang mendalam.

Dengan beragam tradisi pemakaman yang unik dan ekstrem ini, kita diingatkan akan kekayaan budaya dan cara pandang yang berbeda terhadap kematian. Setiap tradisi tidak hanya menggambarkan cara orang menghormati yang telah tiada, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai dan kepercayaan yang mendalam dalam masyarakat mereka.